Perbedaan adalah hal lazim di dunia ini. Semua hal di muka bumi ini diciptakan berbeda, tidak ada yang sama. Termasuk keyakinan. Seringkali hal ini menjadi halangan di setiap hubungan namun tidak jarang juga dianggap remeh oleh pemabuk cinta.
Setahun sudah mengenalnya lebih jauh, ada sedikit perubahan yang terjadi. Yang biasanya bodo amat menjadi peduli amat, yang biasanya sebatas profesional menjadi teman berkelakar, yang biasanya hanya chat beralih ke voice call, dan yang biasanya bertanya soal negara menjadi hal pribadi. Hal ini mungkin dianggap biasa oleh sebagian orang, namun tidak bagiku. Ini sungguh mengganggu. Tapi apa daya tak ada tempat untuk mengadu.
Bukan membenci, bukan melarang, dan bukan juga menolak hanya saja ingin mengingatkan dan berharap bahwa dirinya pun paham bahwa "kita" adalah sebuah ketidak mungkinan. Jika dibuka lebih lebar lagi mata kita, terdapat dinding yang begitu besar di antara aku dan kamu. Sesuatu yang tidak mungkin bisa kita hancurkan maupun lompati. Jika bertanya bagaimana perasaanku sekarang, sedih juga risih. Sedih karena "kenapa harus dia? kenapa harus aku? kenapa seperti ini jadinya?" dan risih karena berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Semoga segera dipertemukan dengan orang yang akan selalu menanyaimu balik perihal kesehatanmu, pendidikanmu, keluh kesahmu, dan bahagiamu. Bukan aku, yang hanya meresponmu dengan iya dan tidak. Kita yang sekarang bukan kita yang diingankan Tuhan.
Comments