I'm Done

Waktu cepat sekali berlalu. Rasanya baru kemarin mengenal dia lebih dalam, baru kemarin mencoba menjadi pasangan terbaik untuknya, baru kemarin menemaninya berjuang, baru kemarin merasakan hadirnya sosok yang menyayangiku. Tapi mungkin memang begitu sebuah rasa, dia untukmu kemarin, dan untuk orang lain hari ini. Sebercanda itu ya.

"Tahun baru, orang baru", begitu kata orang-orang di sekitarku. Namun, rasanya masih tidak adil saja. Kulakukan semua yang kubisa, kubenahi apapun yang membuatmu tidak nyaman, berusaha selalu ada di sampingmu kala susah maupun senang, ingin menjadi seseorang yang dapat diandalkan di saat kamu membutuhkan, dan banyak hal lainnya yang kulakukan karena kusayang. Seperti mimpi ya, kamu, masih sama loh. Masih memberikan banyak perhatian, kasih sayang, serta pengertian, hingga membuatku lupa kalau kamupun pernah meninggalkan seseorang demi orang lain. Terjadi lagi ya? Tidak apa, mungkin ini karma. Semoga dirinya tidak terluka, biar aku jadi yang terakhir. Mungkin aku yang terlalu dalam, aku yang terlalu berat, aku yang terlalu sayang.

Beruntungnya kita selesai bukan karena perbedaan. Bukan karena dinding besar yang selama ini menghantuiku. Tapi memang karena sudah tidak ada aku, di hatimu. Atau mungkin masih ada, namun sudah bersanding dengan nama lainnya. Kenapa ya? Tidak cukup satu? Tidak dibicarakan sebelum semua terjadi? Terima kasih, semua ini membuatku lebih mudah. Lebih mudah mengikhlaskan, meninggalkan, serta melupakan. Terima kasih sudah menuai luka di hati, sehingga diri ini tersadar dari tidur panjangnya. Terima kasih untuk segalanya. Cukup sampai di sini ya.

I'm done. That's all enough. Tired of crying, hehe.