Sekian lama semua berjalan dengan biasa saja. Kita saling memberikan afeksi satu sama lain. Hingga aku sadar, bahwa kita adalah sesuatu yang salah. Aku adalah orang jahatnya. Perempuan yang jauh di sana masihlah pacarmu. Lalu apa yang kita lakukan sekarang?
Dengan keresahan yang kupunya mengantarkanmu kepada sebuah keputusan. Kau bilang itu bukan karena aku, tapi rasanya tidak mungkin bila aku tidak terlibat di dalamnya.
"C**** udah kelar"
Aku tertegun, berusaha mencerna kata-kata yang baru saja kau katakan via Line. Dan sekian detik berikutnya kau menegaskan kembali.
"udah"
Aku tidak tau persis perasaanku pada saat itu seperti apa. Hancur, sedih, marah, sakit, takut, bersalah, namun ada sedikit lega di dalamnya. Jahat bukan? Ya, aku jahat. Aku jahat, karena sudah menjadi orang ke-3 dalam hubungan kalian. Dan sekarang aku tidak tau jalan keluarnya. Aku hanya berusaha menghargai keputusanmu kala itu.
Meski keputusanmu bukan hanya hal yang kau dan aku tunggu, melainkan semua orang di sekitarmu sudah menyarankannya dari dulu, tapi tetap saja rasanya tidak baik bila seperti ini. Jika kamu berpikir bahwa dirimulah yang salah dan telah membawa kita bertiga ke dalam situasi seperti ini, namun pada dasarnya bila aku tidak pernah menerimamu, kamu tidak akan pernah berbuat kesalahan sejauh dan sebesar ini.

Comments